Kutub Saturnus memiliki bentuk segi enam yang unik karena fenomena yang disebut "polar vortex". Polar vortex adalah sistem angin yang terdiri dari angin yang berputar dengan kecepatan tinggi di sekitar kutub. Di kutub Saturnus, polar vortex menciptakan sebuah cincin angin yang berputar dengan kecepatan tinggi yang disebut "cincin polar".
Fenomena ini terjadi karena kutub Saturnus memiliki temperatur yang sangat rendah, sekitar -180 derajat Celsius. Temperatur yang sangat rendah ini menyebabkan uap air di atmosfer Saturnus mengalami kondensasi dan membentuk awan-awan yang tebal di sekitar kutub. Awan-awan ini terdiri dari partikel-partikel es yang terikat bersama oleh partikel-partikel uap air yang lebih kecil.
Karena kutub Saturnus terletak di tengah cincin polar yang berputar dengan kecepatan tinggi, awan-awan ini terus diputar oleh angin yang berputar di sekitar kutub. Akibatnya, awan-awan ini membentuk sebuah cincin yang berputar dengan kecepatan tinggi yang disebut "cincin polar". Cincin polar ini terus berputar selama bertahun-tahun, menciptakan bentuk segi enam yang unik di sekitar kutub Saturnus.
Cincin polar yang terdiri dari partikel-partikel es yang terikat bersama oleh partikel-partikel uap air yang lebih kecil ini juga memiliki sifat yang unik. Cincin polar ini tidak hanya terdiri dari es, tetapi juga terdiri dari gas-gas yang terlarut dalam es, seperti metana dan etana. Gas-gas ini menambah kepadatan cincin polar, sehingga cincin polar ini terlihat lebih tebal dan lebih terang dari yang lainnya.
Fenomena polar vortex yang terjadi di kutub Saturnus tidak hanya terjadi di planet ini saja, tetapi juga terjadi di planet-planet lain di tata surya kita, seperti Jupiter dan Uranus. Namun, di Saturnus, polar vortex terlihat lebih jelas dan lebih terang dibandingkan dengan planet-planet lain, karena cincin polar yang terdiri dari partikel-partikel es yang terikat bersama oleh partikel-partikel uap air yang lebih kecil ini lebih tebal dan lebih terang.