Thottea beungongtanoeh Tumbuhan Spesies Baru Ditemukan Di Aceh

 

Spesies baru tanaman berbunga yang unik dan cantik sudah digambarkan oleh pakar botani dari Kampus Samudera di Kota Langsa, Aceh. Spesies yang baru diketemukan itu diberi nama Thottea beungongtanoeh yang diambil dari nama genus dan bahasa lokal.

Thottea beungongtanoeh diketemukan di rimba kombinasi daratan rendah di Propinsi paling utara di Pulau Sumatera. Penemuan Thottea beungongtanoeh disampaikan dalam makalah yang diedarkan belakangan ini di jurnal Taiwania.

Makalah itu sebagai jurnal akses terbuka yang dapat didapat secara online. Jurnal itu diedarkan dengan judul "Thottea beungongtanoeh (Aristolochiaceae), a new species from Aceh, northern Sumatra."

Periset menerangkan dalam laporannya, Thottea ialah genus semak dan semak yang relatif besar dalam keluarga pipevine Aristolochiaceae.

"Aristolochiaceae ialah genus Indo Malayan dengan 45 spesies yang dikenali sains. Salah satunya pusat distribusinya ialah di Sumatera diwakilkan oleh 10 spesies," catat periset.

Umumnya tingginya kurang dari 1 m (3,3 kaki), anggota genus menyebar luas di Asia, dari India di barat sampai Sulawesi dan Filipina di timur.

Thottea meliputi lebih dari 50 spesies yang dianggap secara ilmiah, beberapa salah satunya penting dalam penyembuhan tradisionil dan Ayurveda.

Sepanjang survey botani belakangan ini di daratan rendah digabung rimba Dipterokarpa di Propinsi Aceh Timur Tahun 2022. Satu sampel Thottea dihimpun dari lantai rimba dari medan bergelombang.

"Salah satunya pusat penebarannya berada di Sumatera yang diwakilkan oleh 10 spesies," tutur pakar botani Kampus Samudra Wendy Mustaqim dan Zulfan Arico.

"Di pulau ini, study taksonomi genus belum usai."

Menurut dia, beberapa spesies kurang dikenali karena terbatasinya jumlah sampel seperti Thottea beccarii dan Thottea tapanuliensis atau digambarkan berdasar bahan yang tidak komplet seperti Thottea straatmanii."

Spesies Thottea yang baru terdeteksi ialah sub semak kekal dengan tinggi 1,5 m atau sekitaran 4,9 kaki. Thottea beungongtanoeh sebagai spesies yang epidemik di Aceh sisi timur, propinsi paling utara di Sumatera.

Spesies ini berbunga dan berbuah di bulan Juni, dan berlainan dari semua spesies yang diterangkan awalnya karena mempunyai style 33-cuping, perhitungan paling tinggi untuk genus.

"Thottea beungongtanoeh bisa dikenal dari spesies lain dalam genus dengan style bercuping 33," kata beberapa periset.

"Ini serupa dengan Thottea grandiflora, selainnya mempunyai lobus style yang semakin banyak (33 versus 20), spesies ini berlainan dalam mempunyai perbungaan yang dekat sama permukaan tanah (versus tidak dari permukaan tanah) dan tubular perianth tube (versus campanulate)."

Periset menjelaskan, Thottea beungongtanoeh cuma dijumpai dari tipe lokalitasnya. Semua pribadi (sekitaran 15) diketemukan di daratan rendah dan rimba yang tidak diproteksi terancam oleh alterasi jadi tempat pertanian dan perkebunan.

"Walau rimba disekitaran lokasi type, dengan lanscape dan vegetasi yang paling serupa, kurang dieksploitasi, kami memandang jika spesies itu harus ditaruh sebagai terancam," periset menambah.

"Ikuti IUCN (2012) dan IUCN Standars and Petitions Committee (2022), spesies ini terbaik untuk saat ini diputuskan sebagai Krisis karena mempunyai luas tempat tinggal kurang dari 10 km persegi, dijumpai cuma dari 1 lokasi, dan komunitas yang ada turun dan pribadi dewasa kurang dari 50."

Posting Komentar